PENGANTAR SAKA WIDYA
BUDAYA BAKTI
Sejarah Singkat
Pada tahun 2006 salah
satu UPT (Unit Pelayanan Teknis) yang bergerak dalam pendidikan luar sekolah
(BPPLSP) Regional IV bekerjasama dengan kwartir daerah Jawa Timur membentuk
sebuah satuan karya dengan diberi nama Saka Bakti Bina Aksara. Gagasan tersebut
muncul didasari oleh adanya fakta yang memprihatinkan terhadap data jumlah
penyandang buta aksara di propinsi Jawa Timur yang menduduki peringkat pertama
dari seluruh propinsi di Indonesia. Guna membantu program pemerintah yang pada
waktu itu dikenal dengan program pemberantasan buta huruf maka perlu voulenteer tenaga suka rela yang mampu
terjun langsung ke lapangan untuk membantu terlaksananya program keaksaraan.
Seiring berkembangnya
isu dan permasalahan dalam pendidikan nonformal maka pada tahun 2012 dilakukan
peninjauan kembali terhadap Saka Bakti Bina Aksara dengan harapan bisa lebih
berkembang dan mampu menjawab kebutuhandan tantangan yang semakin luas.
Selanjutnya Saka Bakti Bina Aksara di ganti nama dengan Saka Widya Bakti pada
tahun 2012 dan seiring dengan semakin urgensinya pendidikan karakter serta
kebutuhan akan wadah bagi pemuda-pemudi untuk mengembangkan minat dan bakatnya
dalam bidang pendidikan dan kebudayaan maka pada tahun 2014, maka pada tahun
2014 berubah nama lagi menjadi Saka Widya Budaya Bakti. Melalui musyawarah
nasional (MUNAS) gerakan pramuka yang diselenggarakan di Nusa Tenggara Timur,
Saka Widya Budaya Bakti diresmikan menjadi Saka Nasional bersamaan dengan Saka
Pariwisata yang dituangkan dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.
053 tahun 2014.
Pengertian
Sesuai dengan Keputusan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 053 tahun 2014 mengenai Petunjuk
Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka Widya Budaya Bakti, yang dimaksud
Saka Widya Budaya Bakti adalah merupakan sarana dan wahana guna memupuk,
mengembangkan, membina dan mengarahkan minat dan bakat generasi muda terhadap
peran pendidikan masyarakat dan pelestari budaya bangsa khususnya
pendidikan anak usia
dini, nonformal dan informal, seni dan film, tradisi, sejarah, nilai budaya,
cagar budaya dan museum.
Saka Widya Budaya Bakti
merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
praktis di bidang Pendidikan dan Kebudayaan khususnya pendidikan anak usia
dini, nonformal dan informal, seni dan film, tradisi, sejarah, nilai budaya,
cagar budaya dan museum yang dapat diterapkan pada diri, keluarga, lingkungan
dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
Tujuan
Tujuan Pembentukan
Saka Widya Budaya Bakti adalah memberi wadah pendidikan dan
pembinaan bagi para pramuka penegak dan pramuka pandega untuk menyalurkan
minat, mengembangkan bakat, kemampuan, dan pengalaman dalam bidang pengetahuan
dan teknologi serta keterampilan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan yang dapat
menjadi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat,
bangsa, dan negara.
Sasaran
Sasaran dibentuknya
Saka Widya Budaya Bakti adalah agar para anggota Gerakan Pramuka yang telah
mengikuti kegiatan saka tersebut:
a. Mampu
berperan serta secara aktif dalam mendukung kegiatan Pendidikan dan Kebudayaan
di lingkungannya.
b. Mampu
dan mau menyebarluaskan kepada masyarakat tentang informasi dan pengetahuan
mengenai Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Memberikan
latihan dan peranserta dalam mendukung kegiatan Pendidikan dan Kebudayaan
kepada para pramuka di gugus depan.
d. Menumbuh-kembangkan
minat terhadap Saka Widya Budaya Bakti di setiap gugus depan dan pembentukan
Saka Widya Budaya Bakti di setiap kwartir ranting/kwartir cabang di seluruh
wilayah Republik Indonesia agar semakin maju dan mandiri.
Sifat
Saka Widya Budaya Bakti
bersifat terbuka bagi pramuka penegak dan pramuka pandega baik putra maupun
putri yang berasal dari gugus depan di wilayah ranting/cabangnya.
Fungsi
Saka Widya Budaya Bakti
berfungsi sebagai:
1) Wadah pembinaan, pengendalian dan pengembangan pengetahuan dan teknologi
serta keterampilan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan.
2) Sarana untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif.
3) Sarana untuk melaksanakan bakti kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
4) Sarana untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembinaan Gerakan Pramuka
Logo
dan Bendera
Logo
Saka Widya Budaya Bakti adalah sebagai berikut :
Keterangan Gambar :
- Dua buah tunas kelapa
dengan warna putih
- Buku berwarna putih dalam
keadaan terbuka
- Pena dan tangkai berwarna
kuning
- Tulisan
'Saka Widya Budaya Bakti” berwarna kuning dalam
bingkai pita
warna biru.
- Sayap terbentang berwarna
kuning keemasan
Bendera Saka Widya Budaya
Bakti adalah sebagai berikut :
Struktur
Organisasi
Stuktur
organisasi Saka WIdya Budaya Bakti adalah sebagai berikut :
Krida-Krida
Dalam Saka Widya
Budaya Bakti saat ini memiliki 7( tujuh) krida yaitu :
2) Krida
Anak Usia Dini
3) Krida
Pendidikan Kecakapan Hidup
4) Krida
Bina Sejarah
5) Krida
Bina Seni dan Film
6) Krida
Bina Nilai Budaya
7)
Krida Bina Cagar Budaya dan Museum
DAFTAR
PUSTAKA
BPPNFI
Reional IV Surabaya; Naskah Akademik Saka Widya Bakti, tahun 2014
Departemen
Pendidikan Nasional, BPPNFI Regional IV ; Model Penyelenggaraan Saka Widya
Bakti. Surabaya, 2012
Kwartir
Nasional; Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka (Saka) Widya
Budaya Bakti, tahun 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar